Ada beberapa mitos seputar tanda-tanda keperawanan perempuan yang selama ini diyakini banyak orang bisa dilihat secara fisik.
Padahal tanda-tanda tersebut justru menyesatkan, karena perawan atau tidaknya seorang perempuan memang tidak bisa dinilai hanya dengan melihat tanda-tanda fisik tersebut.
Berikut adalah mitos-mitos yang keliru tentang keperawanan
1. Jalannya Mengangkang
Ini sama sekali tidak berhubungan dengan perawan atau tidak perawan. Karena cara berjalan seseorang dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangan fisiknya, seperti lebar tulang pinggul dan juga banyaknya lemak di sekitar paha. Jadi jalan mengangkang bukan berarti seorang perempuan sudah tak perawan lagi.
2. Bokong Kendur
Bentuk bokong yang kendur atau berkurang elastisitas tidak berhubungan dengan perawan atau tidak perawan. Seseorang yang jarang beraktivitas fisik atau olahraga bisa membuat bokongnya kendur.
3. Salah Satu Payudaranya Terlihat Lebih Besar
Orang beranggapan perempuan dengan payudara cukup besar sudah tidak perawan lagi. Padahal payudara seseorang memang bisa membesar ketika terangsang, tapi umumnya akan kembali ke bentuk semula dan tidak permanen.
4. Urine Jernih
Kualitas urine ditentukan oleh asupan air yang diterima oleh tubuh. Semakin banyak air yang diminum maka urinnya akan jernih dan bersih. Sedangkan warna urine yang tidak jernih bisa disebabkan oleh kurang minum atau ada penyakit tertentu seperti infeksi kandung kemih. Jadi kalau urine seorang perempuan berwarna jernih, bukan berarti dia sudah tak perawan lagi.
5. Tak Berdarah Saat Kali Pertama Berhubungan Seks
Selaput dara yang robek saat berhubungan intim hingga mengeluarkan darah memang bisa terjadi. Tapi perlu Anda ketahui, selaput dara tersebut bisa juga robek melalui kegiatan fisik seperti bersepeda, jatuh, menggunakan pembalut tidak tepat, olahraga atau senam yang berlebihan.
Selain itu beberapa perempuan ada yang memiliki selaput dara fleksibel sehingga tidak mengeluarkan darah saat kali pertama berhubungan seks.
Comments :
0 komentar to “Mitos Keliru Tentang Keperawanan”
Post a Comment