Beberapa peneliti dari University of Rochester di New York, Amerika melakukan riset mengenai pengaruh positif dari bermain game terhadap anak. Dalam riset tersebut, para gamers usia antara 18 hingga 23 tahun dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah gamer yang dilatih dengan game Medal of Honor (Sebuah game FPS yang cukup terkenal)dan Kelompok kedua adalah gamer yang dilatih dengan game Tetris.
Dari hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa mereka yang main Medal of Honor memiliki fokus yang lebih terhadap apa yang terjadi di sekelilingnya, jika dibandingkan dengan mereka-mereka yang main game tetris.
Selain itu, bermain game ternyata bisa mengurangi kepikunan pada saat menjelang berumur. “Bermain (videogame) bersama cucu sangat baik bagi para lansia. Sebab, kami tahu bahwa interaksi sosial mampu meningkatkan kemampuan daya pikir para manula,” kata peneliti yang juga profesor psikologi dari University of Illinois, Amerika Serikat, Dr Arthur F. Kramer.
Dalam penelitian yang dilansir jurnal Psychology and Aging edisi Desember disebutkan, studi itu melibatkan 40 lansia sehat dengan range usia antara 60-70 tahun. Awalnya, para partisipan mengikuti beberapa variasi tes mental. Riset tersebut menunjukkan manula yang bermain videogame dengan strategi berat bisa meningkatkan skor mereka berdasarkan jumlah ujicoba daya ingat.
Riset mencakup 49 manula yang secara acak ditugasi untuk main videogame, dan kelompok yang tidak ditugasi main game selama lebih dari sebulan. Kelompok main game menghabiskan waktu 23 jam untuk terlibat dalam “Rise of Nations, video game dimana para pemain berkeinginan mencapai dominasi dunia. Menguasai dunia membutuhkan setumpuk tugas berat termasuk strategi militer, membangun kota-kota, mengelola ekonomi dan memberi makan rakyat.
Ketika penelitian berakhir, kemampuan mental mereka kembali diuji. Jika dibandingkan dengan mereka yang tidak memainkan video game, pemain Rise of Nations menunjukkan peningkatan yang lebih besar soal cara kerja otak, ingatan jangka pendek, daya nalar, dan kemampuan berganti tugas.
Dari beberapa penelitian tersebut dapat disimpulkan manfaat dari bermain game yaitu:
- Bisa menjadi sarana hiburan yang menyediakan interaksi sosial.
- Membangun semangat kerja sama atau teamwork ketika dimainkan dengan gamers-gamers lainnya secara multiplayer
- Bagi manula (lansia) , bisa mengurangi efek kepikunan.
- Meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri anak saat mereka mampu menguasai permainan.
- Mengembangkan kemampuan dalam membaca, matematika, dan memecahkan masalah atau tugas
- Membuat anak-anak merasa nyaman dan familiar dengan teknologi – terutama anak perempuan, yang tidak menggunakan teknologi sesering anak cowok.
- Melatih koordinasi antara mata dan tangan, serta skill motorik.
- Mengakrabkan hubungan anak dan orangtua. Dengan main bersama, terjalin komunikasi satu sama lain.
- Bisa membantu memulihkan kesehatan untuk beberapa kasus penyembuhan.
gamesnya tentu harus dipilih jenis games edukatif agar semakin baik untuk perkembangan anak
nice share