Anehnya tidak seorang pun yang dapat melacak dimana keberadaan Joseph Kony. Bahkan polisi dan pihak pemerintah Uganda juga angkat tangan dalam hal ini. Beberapa korban yang berhasil selamat, salah satunya Jason Russel, akhirnya menceritakan pengalaman pahitnya dipaksa sama kelompok Kony untuk membunuh orang tuanya dan dalam usaha pelariannya, saudara Jason tertembak dan tewas.
Selain itu Invisible Children juga telah menyerukan kepada pendukungnya untuk menggunakan media sosial demi mendorong massa dunia dan menunjukkan dukungan dalam 'Kony2012' pada 20 April mendatang. "Itu ialah hari ketika kami akan bertemu di bawah matahari dan menutupi setiap jalan dan setiap kota hingga matahari terbenam." ujar sutradara video Invinsible Children, Jason Russel.
Namun motif kampanye dengan pembuatan film ini sendiri tidak jauh dari kontroversi, bahkan Pusat Kajian Afrika, Tanya Lyons, dari Universitas Flinders, mengungkapkan bahwa taktik yang digunakan oleh lembaga Invinsible Children ini bisa kontra-produktif.
"Saya kira cukup menarik melihat produser film ingin memanfaatkan anak-anak muda dalam gerakan kebaikan versus kejahatan, sangat emosional, sebuah dokumenter yang mencoba menjebak barat dalam pandangan bersalah bila tak turut ambil bagian,"
"Kony akan menyukai ini," ujarnya kepada ABC, mengacu pada penjualan cinderamata. "Coba jika anda melakukan ini untuk melawan Usamah bin Laden, lima atau sepuluh tahun lalu, anda kemungkinan akan ditahan karena memuja pembunuhan."
"Saya pikir upaya ini justru mengarahkan dan membuat ia makin kuat, alih-alih membuat perbedaan dengan tipe campur tangan internasional yang mungkin atau belum tentu terlaksana."
Comments :
0 komentar to “Kontroversi Film KONY 2012”
Post a Comment